Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Abstrak
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi, pemanfaatan internet dalam bidang pendidikan terus berkembang. Pemanfaatan internet ini tidak hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional. E-learning adalah suatu model pembelajaran yang dibuat dalam format digi tal melalui perangkat elektronik. Tujuan digunakannya e-learning dalam sistem pembelajaran adalah untuk memperluas akses pendidikan ke masyarakat luas.
Kata kunci: Internet, mutu pendidikan , teknologi informasi, world wide web , e-learning
Abstract In line with the development of technologiy and science especially in information technology, the usage of internet in education is increasing intensiv ely. The internet is used not only for the long distance learning system but it is also for the conventional education system. One of the facilities availeble in the internet is e-learning. E-Learning is a learning model made in digital format through electronical instrument namely internet. The intent of using e-Learning in education system is to expand the acces of the educational process to the lar ger communi ty.
Pendahuluan Ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat yang berdampak pada pelbagai perubahan sosial budaya. Contohnya e- commerce merupakan salah satu perubahan radikal dalam aspek ekonomi masyarakat modern saat ini. Di sektor pemerintahan ada e-government dan di sektor pendidikan sudah berkembang apa yang disebut e-learning .
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet dimulai sekitar tahun 1995 ketika IndoInternet membuka jasa layanan internet dan tahun 1997-an mulai berkembang pesat. Namun kini pemanfaatan teknologi ini masih didominasi oleh lembaga seperti perbankan, perdagangan, media massa, atau kalangan industri. Bila dilihat potensinya, dalam waktu mendatang mungkin saja lembaga pendidikan akan mendominasinya. Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 1996. Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang yang dipelopori oleh Institut Teknologi Bandung. Pemanfaatan internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional. Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional. Internet sebagai media baru belum memasyarakat. Demikian pula orang-orang yang terlibat dalam lembaga pendidikan belum terbiasa menggunakan internet. Penyelenggaraan pendidikan nasional yang bersifat konvensional, mengalami banyak kendala ketika dituntut untuk memberikan pelayanannya bagi masyarakat luas yang tersebar di seluruh Nusantara. Kendala tersebut antara lain keterbatasan finansial, jauhnya lokasi, dan keterbatasan jumlah institusi. Saat ini telah berkembang teknologi informasi yang dapat dimanfaatan untuk mengatasi kendala tersebut. Sudah saatnya teknologi informasi dimanfaatkan secara optimal dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Terlebih di masa depan pendidikan akan mengahadapi persaingan global yang sangat ketat. Agar dapat memenangkan ataupun dapat ikut bermain dalam dinamika global membutuhkan prasyarat kekuatan kepercayaan diri dan kemandirian. Oleh karena itu artikel ini akan membahas tentang kemungkinan pengembangan mutu pendidikan melalui e-learning.Pengertian
Electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning , namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia.
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-learning . Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘ e ’ yang merupakan singkatan dari ‘ electr onica ’ dan ‘ learning ’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satelite atau komputer. Banyak hal yang mendorong mengapa e-learning menjadi salah satu pilihan untuk peningkatan mutu pendidikan, antara lain pesatnya fasilitas teknologi informasi, dan perkembangan pengguna internet di dunia saat ini berkembang dengan cepat. Penggunaan internet menjadi suatu kebutuhan dalam mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari. Apalagi dengan tersedianya fasilitas jaringan (Internet infrastructure) dan koneksi internet (Internet Connections). Serta tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course tools) . Juga orang yang terampil mengoperasikan atau menggunakan internet semakin meningkat jumlahnya (Soekartawi, 2002).
Internet Sebagai Media Pendidikan Internet adalah jaringan komputer. Tetapi jaringan komputer belum tentu internet. Jaringan sekelompok komputer yang sifatnya terbatas disebut sebagai jaringan lokal (Local Area Network) . Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia (Kamarga, 2002). Jaringan ini bukan merupakan suatu organisasi atau institusi, sifatnya bebas, karena itu tidak ada pihak yang mengatur dan memilikinya. Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969. Digunakan pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Jaringan ini menghubungkan antarkomputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir. Jaringan komputer berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan nonmiliter terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet. Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Sumber- sumber informasi dunia dapat diakses oleh siapa pun dan di mana pun melalui
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Dalam hal ini Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual. Internet memiliki banyak fasilitas yang telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti militer, media massa, bisnis, dan juga untuk pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mai l, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgr oup, Mai l ing List (Mi l is), File Tr ansf er Pr otocol (F TP) , atau World Wide Web (WWW) . Di antara banyak fasilitas tersebut menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mai l, Mail ing List (mi l is), News gr oup, Fi le Transf er Pr otocol (F TC), dan World Wide Web (WWW)”. Electronic mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun 1971 ( http:// www.l ivinginternet.com ). Fasilitas ini sering disebut sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan mudah digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset Amerika Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center) diketahui bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting internet, lebih penting daripada web. (http:// www.gvu.gatech..edu/user_surveis/). Mailing List mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun 1972 (http://www.livinginternet.com) . Ini merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik e-mail dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail bersifat tidak langsung (asynchronous) . News group adalah fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk komunikasi antar dua orang atau lebih secara serentak (waktu bersamaan) atau bersifat langsung (synchronous) . Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai konferensi, dengan fasilitas video conferencing , atau teks saja, atau bisa audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC). Melalui fasilitas Fi le Transfer Pr otocol (F T C) ini orang dapat menstransfer data/file dari satu komputer ke internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil arsip/file dari situs internet ke dalam komputer pengguna (down- load ). World Wide Web atau sering disebut Web mulai diperkenalkan tahun 1990-an (ht tp://www.l ivinginternet.com) . Fasilitas ini merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta ajar dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik tentang kemajuan belajarnya. Kedua, Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah yang sangat luas, serta dihuni lebih dari 200 juta penduduk dengan distribusi secara tidak homogen. Kondisi ini memang disadari memiliki kendala ketika akan diterapkan sistem pendidikan konvensional (tatap muka). Maka teknologi informasi yang mungkin diterapkan untuk kondisi tersebut adalah melalui jaringan internet. Melalui media ini proses belajar dapat dijalankan secara on line atau di -down-load untuk keperluan off line . Peserta didik dapat mengakses sistem kapan saja dan sesering mungkin (time independence) , tidak terbatas pada jam belajar dan tidak tergantung pada tempat (place independence) . Fungsi lain yang dapat digunakan untuk proses belajar tersebut melalui e-mail atau grup diskusi, yang dapat berinteraksi dan mengirimkan naskah secara electronic. Pada perguruan tinggi, pemanfaatan teknologi informasi telah dibangun dalam suatu sistem yang disebut e-University (electronic university) . Pengembangan e-University ini bertujuan mendukung penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya baik di dalam (internal) maupun diluar (eksternal) perguruan tinggi tersebut. Ketiga, untuk kesamaan mutu dalam memperolah materi, dikembangkan paket belajar terdistribusi yaitu materi belajar ditempatkan/disimpan di sebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik memakai Web-B r owser ataupun Fi le Transport Pr otocol (aplikasi pengiriman file ). Internet sebagai media pendidikan memiliki keunggulan, dan kelemahan. Budi Rahardjo menyatakan bahwa infrastruktur internet masih terbatas dan mahal. Keterbatasan dana, dan budaya baca kita masih lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model pembelajaran melalui internet.Metode Pembelajaran Pada dasarnya cara penyampaian atau cara pemberian (delivery system) dari e-learning , dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya melalui sistem dua arah. Dalam e-learning , sistem dua arah ini juga bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Dilaksanakan melalui cara langsung artinya pada saat instruktur memberikan pelajaran, murid dapat langsung mendengarkan.
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
(b). Tersedianya fasilitas jaringan (Internet inf r astructure) and koneksi internet (Internet Connections) (c). Semakin tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course tools) (d). Keterampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau menggunakan internet (e). Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan internet tersebut (Soekartawi, 2002). Pemanfaatan internet di Indonesia pada tahap ‘baru mulai’. Sebenarnya pemanfatan internet untuk e-learning di Indonesia bisa ditingkatkan kalau fasilitas yang mendukungnya memadai, baik fasilitas yang berupa infrastruktur maupun fasilitas yang bersifat kebijakan. Hal ini bukan saja didukung oleh data seperti yang disajikan di atas, namun juga semakin banyaknya warung- warung internet (Internet Kios) yang muncul di pelosok Indonesia. Pengguna internet bukan saja dari kalangan pelajar dan mahasiswa, namun juga dari kalangan masyarakat yang lain. Hal ini bisa dipakai sebagai indikasi bahwa internet memang diperlukan untuk membantu kelancaranan pekerjaan atau tugas-tugas pengguna internet. Pengembangan e-learning tidak semata-mata hanya menyajikan materi pelajaran secara on-line saja, namun harus komunikatif dan menarik. Materi pelajaran didesain seolah peserta didik belajar di hadapan pengajar melalui layar komputer yang dihubungkan melalui jaringan internet. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning , yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e- learning -nya. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Faktor-Faktor dalam Pemanfaatan E-Learning Ahli-ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Hartanto dan Purbo, 2002) antara lain: a. Analisis Kebutuhan (Need Analysis) . Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning . Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis yang mencakup studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis, maupun social. b. Rancangan Instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajar/kurikulum. c. Evaluasi yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan di mana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet. Contoh SMART School di Malaysia. Ada empat hal yang perlu disiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning yaitu : a. Melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik. Pengetahuan, keterampilan dan nilai (values) diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat competency based curriculum . b. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer. c. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer, onl ine assessment system ) d. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio, dll yang memadai. Materi pembelajaran yang disimpan di komputer dapat diakses dengan mudah baik oleh guru maupun siswa. Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan penjelasan tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Soekartawi, 2002), antara lain dapat disebutkan sbb: a. Tersedianya fasilitas e-moderating. Guru dan siswa dapat berkomunikasisecara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. b. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Bahan Ajar Melalui E-learning Melalui pemanfaatkan teknologi informasi, diharapkan materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman. Hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut. Karena mahalnya pembuatan bahan ajar maka negara sebagai penanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa perlu menyiapkan bahan tersebut sehingga dapat dipakai di seluruh Indonesia. Persoalan mendasar berkenaan dengan model ajar ini, adalah keterbatasan pihak sekolah untuk menyediakan komputer termasuk internet dalam proses pengajaran. Oleh karena itu perlu ada aksi untuk menyiapkan institusi pendidikan (ready for learning) , yaitu dengan cara melibatkan para guru dan departemen terkait, misalnya depdiknas, dan departemen ristek yang ada di wilayah masing-masing. Mereka ini harus menyiapkan termasuk mengetahui materi ajar yang tersedia dan cara akses atau mendapatkannya. Mereka bertanggungjawab membantu institusi pendidikan termasuk mengkomunikasikan materi ajar yang tidak dipahami sehingga dapat mempelajarinya dalam waktu tertentu. Saat ini telah banyak sekali sumber belajar yang berbasis komputer bahkan berbasis multmedia (buatan dalam dan luar negeri) baik yang berfungsi sebagai materi pokok, maupun sebagai materi pengayaan. Namun penelitian tentang dampak dari penggunaan sumber belajar tersebut belum banyak dilakukan, terutama dalam hal kemungkinan adanya miskonsepsi yang ditimbulkan oleh sumber belajar itu. Oleh karena itu, studi tentang pengembangan, uji coba dan standardisasi perangkat lunak komputer kependidikan harus segera dilakukan oleh departemen atau pihak yang berkepentingan dan kita semua.
Kesimpulan Kebijakan institusi pendidikan dalam memanfaatkan teknologi internet menuju e-learning perlu kajian dan rancangan mendalam. E-learning bukan semata-mata hanya memindahkan semua pembelajaran pada internet. Hakikat
Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning
Daftar Pustaka
Anwas, Oos M. (2000). Internet: Peluang dan tantangan pendidikan nasional. Jakarta: Jurnal Teknodik Depdiknas Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. (2002) . Teknologi e-learning berbasis php dan mysql. Jakarta: Elex Media Komputindo Kamarga, Hanny. (2002) . B elajar sejarah melalui e-learning; Al ternatif mengakses sumber informasi kesejarahan. Jakarta: Inti Media Purbo, Onno W. (2001). Masy arakat pengguna internet di I ndonesia. A vai l- able, http://www.geocities.com/inrecent/project.html. (4 November 2002). Rahardjo, Budi. (2001) . Pergolakan informasi di Indonesia akan sia-sia?. Artikel Majalah Tempo. J akarta: November 2001 Suwarno dan Alvin Y. (2000). Perubahan sosial dan pembangunan. Jakarta: LP3ES Soekartawi (2002) . Prospek pembelajaran melalui internet. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional ‘Teknologi Kependidikan’ yang diselenggarakan oleh UT-Pustekkom dan IPTPI, Jakarta, 18-19 Juli 2002 Tung, Khoe Yao. (2000) . Pendidikan dan riset di internet. Jakarta: Dinastindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar