Pages

Senin, 01 Januari 2018

Desain Komunikasi Visual


Mata Kuliah : Desain Komunikasi Visual
Nama : Farhan Eriza
Npm : 53413238
Kelas : 3IA21
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski


Pengertian Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indra penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.


Ruang Lingkup Komunikasi Visual

Ruang lingkup ini merupakan beberapa hal yang kerap menggunakan komunikasi Visual dalam melakukan komunikasi. Ruang lingkup itu di antaranya:
Desain Grafis Periklanan. Dalam hal periklanan pasti membutuhkan komunikasi visual dan persuasif.
Desain Identitas. Pada umumnya, hal ini digunakan ketika pembuatan Company Profile, Mock Up, hingga Slider Presentation.
Desain Multimedia. Desain multimedia ini digunakan di perusahaan percetakan seperti pembuatan banner, backdrop dan stiker.
Desain Grafis. Biasanya hal ini dilakukan di pekerjaan penerbitan ataupun redaksional.
Komik, Karikatur dan Poster. Hal ini diperlukan ketika pembuatan ilustrasi terhadap tulisan sebagai perwakilan tulisan.

Perbedaan dengan Seni Murni

Desain Komunikasi Visual seperti yang sudah dijelaskan pada sub materi diatas memiliki perbedaan dengan Seni Murni, dimana Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Hal itu lah yang membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Sebagai contoh, bandingkan sebuah lukisan dengan sebuah poster. Lukisan tidak mengajak siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik massa terpengaruh dengan poster tersebut.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa desain komunikasi visual dan seni murni adalah suatu hal yang berbeda. Desain komunikasi visual adalah seni yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang banyak dalam bentuk tampilan visual. Sedang seni murni adalah ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar